Minggu, 30 Oktober 2016

Fotografi dengan Kamera Ponsel

Sumber foto: Pribadi

Handpone adalah alat yang awal penggunaannya hanya untuk berkomunikasi jarak jauh seperti menelfon dan mengirim pesan, namun seiring perkembangan zaman Handpone semakin ‘cangih’ dengan tambahan fitur-fitur; pemutar mp3/video, GPS, perekam suara, dan tentu saja kamera.
Kamera ponsel memang lebih banyak dipakai orang awam selain karena penggunaannya yang fleksibel kita dapat memilikinya dengan harga yang terjangkau ketimbang membeli kamera profesional DSLR, dan dengan terus bertambahnya kemampuan kamera ponsel (megapiksel, kualitas lensa dan flash), frekuensi serta jumlah penggunanya juga semakin banyak. Namun, hasil foto menggunakan kamera ini masih tetap terbatas. Bukan hanya karena kualitas kamera yang mempengaruhi foto tetapi cara menggunakannya juga meerupakan faktor utama dalam mengambil foto.
Beberapa tips ini akan memaksimalkan hasil jepretan anda dengan kamera ponsel
Jangan gunakan zoom
Kamera ponsel cenderung memperkecil obyek foto dan akan menurunkan resolusi foto secara keseluruhan sehingga membuat foto tidak tajam, lebih baik mendekat ke objek atau crop (potong) gambar setelah memotret.
Atur cahaya pada objek
Jangan berharap kamera ponsel dapat dengan jelas memotret dalam cahaya minim kecuali menggunakan  flash atau menggunakan pencahayaan lain. Usahakan agar cahaya yang menerangi obyek foto mencukupi, hasil foto outdoor cenderung lebih bagus dibanding indoor. Jika tersedia, gunakan flash saat memotret indoor. Namun harus diingat bahwa jarak efektif flash adalah sekitar 2-3 meter, jadi jangan berharap kita bisa menerangi seisi ruangan dengan flash
Jaga kesetabilan saat memotret
Semakin stabil kamera semakin bagus foto kita. Meskipun beberapa kamera ponsel sudah dilengkapi fitur OIS, atau Optical Image Stabilisation kita tetap harus memperhatikan hal ini.  Jadi usahakan selalu agar tangan kita tenang saat mengambil foto. Jika perlu, manfaatkan benda yang lebih stabil sebagai sandaran, misalnya pohon atau tembok sehingga membantu kestabilan tangan.
Cobalah memotret dari tempat yang tidak biasa
Maksudnya adalah memotret tidak di tempat mata manusia normal biasa melihat, misalnya memotret menggunakan sudut pengambilan gambar pada fotografi seperti Frog Eye Angel, Canted Angel, Low Angel, dan High Angel. Dengan begitu foto kita memberi kesan khusus yang tidak biasa dilihat mata manusia normal.
Pilih resolusi tertinggi
Dengan  resolusi tinggi berarti foto yang dihasilkan memiliki detail lebih banyak dan bisa dicetak lebih besar. Jika kamera pada ponsel anda memberi pilihan resolusi, maka pilihlah resolusi tertinggi. Tetapi resolusi tinggi juga otomatis ukuran file jadi lebih besar.
Kenali waktu jeda shutter
Kamera ponsel memiliki apa yang disebut shutter lag, yakni waktu jeda antara saat kita memencet dan saat kamera mulai mengambil foto. Shutter pada kamera ponsel lumayan lelet Tidak seperti kamera DSLR yang secepat kilat mengambil foto setelah kita memencet eksposur. Maka dari itu kita harus kenali waktu jeda ini dengan baik supaya tangan kita tetap tenang sesaat kita menekan shutter.
Pastikan lensa selalu bersih
Sebaik apapun kita memotret dan sebagus apapun obyek foto tapi jika lensa kita kotor maka hasilnya pastilah jelek. Mengingat ponsel kita lama berada di kantong maka kotoran kelamaan akan menempel di lensa kamera, oleh karena itu secara berkala bersihkan lensa dari kotoran. Gunakan kain lembut yang diberi cairan pembersih kacamata untuk membersihkannya.
Jangan berlebihan menggunakan efek filter
Beberapa ponsel memiliki fitur filter, sehingga Anda dapat langsung mengambil gambar dengan sensasi yang berbeda.  Namun tahukah Anda bahwa sistem filter tersebut dapat menghilangkan beberapa titik fokus pada hasil jepretan Anda. Sebenarnya ini subjektif sih, namun menurut kebanyakan orang kalau foto sudah terlalu banyak difilter, hasilnya malah jadi tidak bagus. karena itulah, sebaiknya Anda mengambil gambar tanpa filter, lalu meng-edit gambar tersebut dengan aplikasi Photoshop.
Untuk mendapatkan foto yang bagus anda tidak perlu menggunakan alat yang mahal, gunakanlah apa yang ada dan imajinasi anda.


Kamis, 22 September 2016

Dimana Media yang Independen?



Di zaman yang serba canggih ini Informasi seakan sudah menjadi kebutuhan kita. Sebagian besar penduduk indonesia yang hidup di kota besar sudah menggunakan media massa karena hampir di setiap rumah dapat kita temui televisi, radio, surat kabar dan majalah. Media-media tersebut telah menjadi sumber utama bagi masyarakat untuk mencari hiburan dan informasi.

Informasi berpengaruh penting dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat dengan mudahnya memperoleh informasi menggunakan internet dengan cepat dan akurat. Bagi para calon jurnalis yang masih baru dan kurangnya pengalaman akan sangat menbutuhkan informasi sebanyak banyaknya, dengan adanya informasi dapat menambah wawasan yang  tidak bisa didapat hanya dengan belajar di sekolah dan kuliah.

Seperti kita ketahui di era perkembangan teknologi terutama dalam jaringan informasi yang semakin canggih seakan memberikan dampak luas bagi dunia jurnalistik. Pesatnya perkembangan internet beberapa tahun belakangan ini ternyata membawa dampak tersendiri bagi media konvensional lainnya, termasuk surat kabar. Karena berita yang didapat dari internet bersifat langsung dan cepat, membuat khalayak lebih memilih media ini daripada koran dalam hal mengakses informasi.

Bukankan para penyedia jasa informasi online saat ini sedang sangat digemari sekarang ini. Namun apakah media massa pada saat ini sudah independen?

Sejak awal kemunculan media massa online di Indonesia, oleh Majalah Mingguan Tempo pada 6 Maret 1996 seharusnya dapat mendobrak pers menjadi lebih bebas dan mudah dijangkau masyarakat. Terutama selapas Era orde baru pada saat pers menjadi “agent of government” pada saat itu pers harus menyuarakan suara pemerintah, mendukung kebijakan pemerintah, dan mengutamakan sumber-sumber berita yang berasal dari pemerintah. Semua keputusan berdasarkan “konsensus” yang diprakarsai oleh pemerintah. Kalu pers dianggap menyimpang dari konsensus, subsidi dihentikan, wartawannya dipenjara, atau korannya di tutup (Ishadi, SK, 1999: 229).

Pada saat itu pers benar benar kehilangan mahkota kebebasannya, berbeda dengan saat ini dimana pers indonesia sudah lebih bebas, akan tetapi kenyataannya pers masih tetap terikat. Di indonesia hampir semua media terikat oleh kepentingan pemilik media  seperti politik dan bisnis.

Namun pada dasarnya hampir tidak mungkin media dapat berdiri jika media itu independen jika saya menjadi pemilik media pun tidak mungkin sanggup untuk menjalankan media yang benar-benar independen. Sebagai contoh saat sponsor yang mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan media tersebut terbelit kasus, apakah kita sebagai media tersebut akan mengumbar- ngumbarkan berita tersebut?

Menurut saya, jurnalistik, apapun masalahnya, harus tetap berpegang pada kode etik jurnalistik. Ketika ada sponsor media terbelit kasus, maka kebijaksanaan para wartawanlah yang menjadi penentu. Semakin jauh publik dirugikan dengan kasus tersebut, semakin banyak pula pemberitan yang akan muncul walaupun wartawan media yang disponsori tidak memberitakan.

Pada hakekatnya, jurnalistik memanglah bukan sekedar profesi, namun sebuah tanggung jawab. Walapun terikat peraturan, nurani seorang wartawan tetap jadi pegangan utama. Malah konyol jadinya jika seorang wartawan malah berakhir menjilat penguasa.


Referensi:
Buku: Sisi Gelap Kebebasan Pers (2014 edisi pertama) Drs. Kasiyanto Kasemin, M.Si.

Rabu, 21 September 2016

Text Potrait Tutorial Bagian 2



Lanjutan dari Text Potrait Tutorial   <<< klik di sini


Setelah membuat group Kemudian klik kanan pada group 1 dan pilih convert to smart object.


Kemudian klik menu filter > distort> displace kemudian akan muncul seperti di bawah dan tekan ok.


Kemudian pilih file PSD yang sudah anda save. Kemudian tekan open.


Gambar akan terlihat bergelombang mengikuti alur wajah.



Kemudian klik 2x pada group 1 kemudian akan muncul window seperti di gambar
Lalu ceklis drop shadow dan ubah opacity menjadi 75% lalu tekan ok.


Kemudian ubah normal menjadi overlay.


Maka gambar akan terlihat seperti dibawah.


Selesai.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Text Potrait Tutorial



Dalam tutorial Photoshop ini , kita akan belajar cara membuat efek potret teks. Dengan kata lain, kita akan menciptakan ilusi bahwa gambar yang terlihat di foto sebenarnya diciptakan oleh banyak dari huruf yang saling tindih. Anda bebas memilih foto yang akan di gunakan, semakin Anda tahu tentang orang di foto tersebut, lebih menarik efeknya karena Anda dapat menambahkan teks lebih personal. Anda mungkin ingin menulis sesuati yang spesial tentang orang dalam foto, atau berbagi cerita lucu, atau menggambarkan sesuatu yang mereka capai. Atau, Anda bisa ambil beberapa teks acak dari suatu tempat dan paste di. Ini benar-benar terserah pada Anda. Saya akan menggunakan Photoshop CS6 untuk tutorial ini.


Berikut langkah-langkahnya :


Siapkan gambar yang akan anda gunakan.
Usahakan gunakan gambar yang background hitam untuk mempermudah proses editing.


Pertama-tama crop gambar sesuai keinginan anda dengan menggunakan crop tool. Jika gambar tidak perlu dicrop lewati saja langkah ini.


kemudian buat bidang crop pada gambar.


kemudia tekan centang.



 Lalu ubah mode gambar menjadi grayscale dengan cara (Klik menu Image>mode>grayscale) seperti gambar di bawah.



Kemudian membuat “displacement map”
klik yang diberitanda merah di bawah kemudian klik duplicate layer.


Ubah Dokument menjadi New.dan beri nama.


Jika sudah muncul seperti gambar di bawah.


Kemudian (klik menu filter>blur>gaussian blur)


Kemudian ubah radius menjadi 4 pixels (idealnya)


Kemudian save gambar displacement dengan format PSD di dekstop atau tempat yang mudah anda temukan.
Close displacement dan lanjutkan gambar awal.


kemudian untuk membuat Text
Pertama buka web wordle.net untuk membuat typography teks.


Kemudian klik cerete maka akan muncul gampar seperti di bawah.

Masukkan teks pada kotak tersebut.

Anda bebas memasukkan teks apa saja ke dalam kotak tersebut. Usahakan teks yang anda masukkan tidak terlalu sedikit.

Setelah itu tekan Go.

Maka akan muncul seperti pada gambar di bawah.

Di dalam lingkaran merah terdapat menu Edit, leaguage, font, layout, dan color.
Anda dapat menggunakan menu tersebut untuk meng-customs typography sesuai keinginan.


Diusahakan menggunakan warna putih pada tulisan dan hitam pada background.


Kemudian save as PNG.


Kemudian buka foto typograpy di photoshop.


Kemudian klik channels seperti pada gambar di bawah.

kemudian klik channel selection pada gambar. 


Maka akan terlihat garis-garis putus mengelilingi teks typography.
Lalu copy selection tersebut dengan menekan tombol Ctrl + C.


Kemudian kembali ke layer dan buat layer baru.


Kemudian sembunyikan background dengan menekan gambar mata.


Usahakan warna putih pada color berada di atas.


Kemudian tekan tombol Alt + Del kemudian tekan Ctrl + D Seperti pada gambar di bawah.


Kemudian tekan dan pindahkan teks ke gambar denga menggunkakan move tool.


Kemudian perbanyak teks dengan menekan Ctrl + J pada layer 1 dan pindahkan ke tempat yang tidak tertutupi teks sampai seluruh wajah tertutupi teks.


Kemudian menggroup layer menjadi satu.
Dngan cara select semua layer teks.

 

Kemudian tekan tombol Ctrl + G.

 





Grown In Polluted Environment




Still life photography

Canon EOS REBE T5
Apeture: f/ 10
Speed: 1/100
ISO: 100
WB: flash

Minggu, 18 September 2016

test

                                           

                                          

Test posting an pertama